Sabtu, 01 April 2017

Keberadaan PT Freeport di Indonesia dan langkah langkah apa yang harus ditempuh oleh Pemerintah agar SDA yang diexpoitasi dapat menyehterakan rakyat Indonesia


Keberadaan PT. FREEPORT di Indonesia, membawa perubahan yang besar bagi indonesia, khususnya untuk rakyat Papua. Pada tahun 1971 Freeport membangun Bandar Udara Timika dan pusat perbekalan, kemudian juga membangun jalan-jalan utama sebagai akses ke tambang dan juga jalan-jalan di daerah terpencil sebagai akses ke desa-desa Tahun 1972, Presiden Soeharto menamakan kota yang dibangun secara bertahap oleh Freeport tersebut dengan nama Tembagapura. PT Freeport Indonesia turut membantu devisa negara, dengan penyetoran pajak dan royalti. PTFI juga ikut mengurangi jumlah pengangguran karena  karyawannya berasal dari Indonesia. Selain itu PTFI juga membuat program pengembangan untuk mahasiswa Papua yang telah lulus dari Universitas dan akan melanjutkan ke dunia kerja (Papuan Bridge Program – PBP). Program ini dibawah asuhan Nemangkawi Mining Institute (NMI). Tujuan dari program tersebut adalah untuk mengembangkan potensi siswa sehingga dapat lebih mudah untuk beradaptasi di dunia profesional. Para peserta yang mengikuti program tersebut dapat mendaftarkan diri ke  perusahaan manapun yang di kehendaki (tambang maupun non-tambang). Kemudian, PTFI juga mempunyai komitmen untuk melakukan reklamasi atau penghijauan kembali (revegetasi).
Akan tetapi akhir-akhir ini ada pro-kontra tentang keberadaannya PTFI di Indonesia. Ada beberapa fakta dilematis tentang Freeport yang dinilai telah merugikan bangsa: PT Freeport Indonesia melakukan aktivitas penambangan di Papua yang dimulai sejak tahun 1967. Keuntungan dari kegiatan penambangan mineral Freeport telah menghasilkan keuntungan besar terhadap perusahaan tersebut. Tetapi di Yohukimo masih terjadi kelaparan. Hasil tambang Freeport berupa tambang emas, perak, tembaga, molybdenum, dan rhenium terbesar di dunia. Fasilitas dan tunjangan serta keuntungan yang dinikmati para petinggi Freeport, besarnya 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua, yang hanya sekitar $132 per tahun. Freeport dinilai belum bisa melahirkan kesejahteraan bagi Indonesia, terutama warga sekitar. hingga saat ini pihak Freeport sendiri belum menunjukkan tanda-tanda untuk memenuhi syarat yang diajukan pemerintah dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah disetujui kedua belah pihak.
Keberadaan Freeport tidak banyak berkontribusi bagi masyarakat Papua, bahkan pembangunan di Papua dinilai gagal. Kegagalan pembangunan di Papua dapat dilihat dari buruknya angka kesejahteraan manusia dikabupaten Mimika. Penduduk Kabupaten  Mimika, lokasi  di mana  Freeport  berada,  terdiri  dari  35%   seluruh  penduduk miskin Papua  adalah warga  asli  Papua.  Jadi  penduduk  asli Papua yang miskin adalah lebih dari penduduk  asli  dan  65%  pendatang.
Pada  tahun  2002,  BPS  mencatat  sekitar  41  persen  penduduk  Papua  dalam  kondisi miskin, dengan komposisi 60% penduduk asli dan sisanya pendatang. Pada tahun 2005, Kemiskinan rakyat di Provinsi Papua, yang mencapai 80,07% atau 1,5 juta penduduk. Hampir   66% dan umumnya tinggal di pegunungan tengah, wilayah Kontrak Karya Frepoort. Kepala Biro Pusat Statistik propinsi Papua JA Djarot Soesanto,  merelease  data  kemiskinan  tahun  2006,  bahwa  setengah  penduduk  Papua miskin menujukkan angka yang cukup fantastis sebesar 47,99%. Di  sisi  lain,  pendapatan  pemerintah  daerah  Papua  demikian  bergantung  pada  sektor pertambangan. Sejak  tahun 1975-2002  sebanyak  50%  lebih PDRB Papua berasal dari pembayaran pajak,  royalti dan bagi hasil  sumberdaya alam  tidak  terbarukan,  termasuk perusahaan  migas.  Artinya  ketergantungan  pendapatan  daerah  dari  sektor  ekstraktif akan menciptakan ketergantungan dan kerapuhan yang kronik bagi wilayah Papua. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Papua Barat memang menempati peringkat ke 3 dari 30 propinsi di Indonesi pada tahun 2005. Namun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua,  yang  diekspresikan  dengan  tingginya  angka  kematian  ibu  hamil  dan  balita karena  masalah-masalah  kekurangan  gizi  berada  di  urutan  ke-29.  Lebih  parah  lagi, kantong-kantong  kemiskinan  tersebut  berada  di  kawasan  konsesi  pertambangan Freeport
Beberapa  kerusakan  lingkungan  yang  diungkap  oleh media  dan LSM  adalah, Freeport telah  mematikan  23.000  ha  hutan  di  wilayah  pengendapan  tailing. Merubah  bentang alam karena erosi maupun  sedimentasi. Meluapnya  sungai karena pendangkalan yang disebabkan oleh faktor akibat  endapan  tailin.  Freeport  telah membuang  tailing  dengan  kategori  limbah  B3  (Bahan Beracun  Berbahaya)  melalui  Sungai  Ajkwa.  Limbah  ini  telah  mencapai  pesisir  laut Arafura. Tailing  yang  dibuang  Freeport  ke  Sungai Ajkwa melampaui  baku mutu  total suspend  solid  (TSS)  yang  diperbolehkan  menurut  hukum  Indonesia.  Limbah  tailing
Freeport  mencemari  perairan  di  muara  sungai  Ajkwa  dan  mengontaminasi  sejumlah besar jenis mahluk hidup serta mengancam perairan dengan air asam tambang berjumlah besar.  Tailing  yang  dibuang  Freeport  merupakan  bahan  yang  mampu  menghasilkan cairan asam berbahaya bagi kehidupan aquatik. Bahkan sejumlah spesies aquatik sensitif di  sungai Ajkwa  telah punah akibat  tailing Freeport. Menurut perhitungan Greenomics Indonesia, biaya yang dibutuhkan untuk memulihkan  lingkungan yang rusak adalah Rp 67 trilyun.             Freeport  telah  mengakibatkan  kerusakan  alam  dan  mengubah  bentang  alam  serta mengakibatkan degradasi hutan yang seharusnya ditindak  tegas pemerintah. Hal  ini karena mengancam  kelestarian  lingkungan  dan  melanggar  prinsip  pembangunan  berwawasan lingkungan yang diamanatkan UUD 1945 pasal 33. Hasil bumi Indonesia ini dikelola oleh pihak asing karena sumber daya manusia (SDM) penduduk negara indonesia kurang dibandingkan oleh pihak asing, selain itu teknologi yang digunakan untuk mengolah hasil ini hanya dimiliki oleh pihak asing, dan mereka tidak mau menjualnya kepada indonesia sehingga hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak asing untuk melakukan kerja sama. Tanggapan pemerintah pun disambut dengan baik, karena dalam perjanjian yang telah dilakukan, pihak asing hanya diperbolehkan untuk menambang tembaga. Tetapi tanpa persetujuan pemerintah, pihak asing tersebut telah menambang emas juga.

LANGKAH- LANGKAH PEMERINTAH UNTUK MENJAGA SUMBER DAYA ALAM

1.      Pengecekan AMDAL

AMDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan. Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 yang berbunyi bahwa pengertian AMDAL adalah Kajian atas dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh.
Alasan diperlukannya AMDAL untuk diperlukannya studi kelayakan karena dalam undang-undang dan peraturan pemerintah serta menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL adalah PIL (Penyajian informasi lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis dampak lingkungan), RPL ( Rencana pemantauan lingkungan), RKL (Rencana pengelolaan lingkungan).  Tujuan AMDAL adalah menjaga lingkungan dengan kemungkinan dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan.

2.      Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab. Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan meningkat pula. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan.
Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan berkelanjutan adalah:
1)      mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam
2)      menggunakan sumber daya alam secara efisien;
3)      pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan;
4)      pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual yang tinggi       dan mengurangi penggunaan barang tambang;
5)      mencari alternatif penggunaan bahan bakar minyak;
6)      menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi
Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensi adalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murah dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku.Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan seharihari, seperti:
1)      menghemat penggunaan listrik,
2)        menghemat penggunaan air,
3)      menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,
4)       mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,
5)      menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,
6)     mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),
7)      menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),
8)      mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce)
3.      Memperketat Pengawasan terhadap Jalannya Proyek Penambangan

4.      Melakukan Sosialisasi Lingkungan Kepada Masyarakat

SUMBER
https://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-amdal-fungsi-tujuan-manfaat-amdal.html
BEM FAKULTAS EKONOMI GUNADARMA/Freeport Indonesia 


Kelompok 3
Fitri Laura Siregar                   (22216891)
Muhammad Alif Luthfi           (24216558)
Prudensia Radegalis               (25216805)


Persiapan Wawancara Kerja

PERSIAPAN WAWANCARA KERJA Wawancara kerja merupakan tahapan rekrutmen yang biasanya dilakukan perusahaan untuk mempelajari langsung kan...